top of page

​

Novembre Numérique 2020: Flux de Mémoire

 

Perempuan, Tanpa Nama (2020)

​

Digital zine, multi-channel video installation

[EN]

This exhibition is part of the Novembre Numérique program which is also held to commemorate the 70th anniversary of diplomatic relations between Indonesia and France. The entire series of events is presented virtually through novembrenumerique.id.
-

Perempuan, Tanpa Nama is an initial part of long research that I did, to explore the story of women in literary works in Indonesia that were published between 1940-2010. In that long span of years, how are women's stories presented? Why is the fate of female characters in Indonesian literature always depicted in a traumatic frame? How is trauma inherited? Most of the female characters I meet are gentle, love romance stories, and most of them face the hardships of a long life. It was as if they had no power to get out of the cycle of bad luck. Several female figures tried to fight for their rights, but not all of them ended well.

How are these female characters constructed in literary works and what impact does this have on female readers? I started reading literature at the age of thirteen. One of them is the novel Sitti Nurbaya which describes the tradition of forced marriage in Malay society in the early 20th century. The tragic story of the female character in the novel left a deep impression on me.

​

Through this project, I want to wander once again into the lives of female characters who are present in literary works, then I pick certain parts and then rearrange them into a larger plot. I want to reconstruct the life story of an unnamed female character that I borrowed from pieces of literature that I read. These pieces are then equipped with various archive footages that I can find so as to form a complete lifeline. Name, finally no longer important in this project. I let the characters in this story be anonymous like millions of other women living in Jakarta. Both are connected through personal as well as universal narrative, which is memorable but vague. A woman's story, which may remind you of the past or someone you once knew.

 

Digital zine: here.
Virtual gallery: here.
Exhibition catalog: here.

​

[ID]

Pameran ini adalah bagian dari program Novembre Numérique yang sekaligus diselenggarakan dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis. Seluruh rangkaian acara dipresentasikan secara virtual melalui novembrenumerique.id.
-

Perempuan, Tanpa Nama adalah sebuah bagian awal dari riset panjang yang saya kerjakan, untuk menelusuri kisah perempuan dalam karya-karya sastra di Indonesia yang terbit antara 1940-2010. Dalam rentang tahun yang panjang tersebut, bagaimana kisah perempuan dipresentasikan? Mengapa nasib tokoh perempuan dalam karya sastra di Indonesia selalu digambarkan dalam bingkai traumatis? Bagaimana trauma diwariskan? Tokoh-tokoh perempuan yang saya temui sebagian besar berwatak lemah lembut, menyukai kisah percintaan, dan sebagian besar menghadapi derita kehidupan yang panjang. Seolah mereka tidak memiliki daya untuk keluar dari lingkaran nasib buruk. Beberapa tokoh perempuan mencoba memperjuangkan haknya, namun tidak semuanya berakhir baik.


Bagaimana tokoh-tokoh perempuan ini dikonstruksi dalam karya sastra dan apa
dampak yang diwariskan terhadap para pembaca perempuan? Saya mulai membaca karya sastra pada usia tiga belas tahun. Salah satunya adalah novel Sitti Nurbaya yang menggambarkan tentang tradisi nikah paksa pada masyarakat Melayu di awal abad 20. Kisah tragis dari tokoh perempuan dalam novel tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi diri saya yang saat itu masih SMP.

 

Melalui proyek ini, saya ingin mengembara sekali lagi ke kehidupan tokoh-tokoh
perempuan yang hadir dalam karya sastra, lalu saya comot bagian-bagian tertentu
untuk kemudian disusun ulang ke dalam sebuah alur yang lebih besar. Saya ingin
merekonstruksi kisah hidup seorang tokoh perempuan tak bernama yang saya
pinjam dari potongan-potongan karya sastra yang saya baca. Kepingan tersebut
lantas dilengkapi dengan berbagai potongan gambar yang dapat saya temukan sehingga membentuk sebuah alur kehidupan yang komplit. Nama, akhirnya tidak lagi penting dalam proyek ini. Saya membiarkan tokoh dalam kisah ini menjadi anonim sebagaimana jutaan perempuan lain yang hidup di Jakarta. Keduanya terhubung melalui sebuah narasi personal sekaligus universal, yang diingat namun samar-
samar. Sebuah kisah perempuan, yang mungkin mengingatkanmu pada masa lalu ataupun seseorang yang pernah kamu kenal.


Zine digital dapat diakses di sini.
Galeri virtual dapat diakses di sini.
Katalog pameran dapat diakses di sini.

bottom of page